Rabu, 26 November 2008

puisi








Setelah kau pergi



ku akui setelah engkau pergi

ku sadari setelah engkau lari
sakit yang kurasakan di hati ini
mengharap dirimu kembali...

kau katakan setelah engkau jauh
keputus asaan menghadapi aku
ku sesali semua sikapku padamu
sungguh ku tak pernah menyadari...

wajar jika ku berharap satu kata.. maaf ku
yang bisa merubah kenyataan
wajar bila ku berjanji tak kan pernah lagi membuatmu bersedih
sungguh mati aku mencintaimu.......


Have you ever


sometimes it's wrong to walk away
do you think that it's over
knowing there is so much more to say
suddenly the moments come
and now your dreams are up side down
and you just wanna change the way the world goes round
can't hold something that isn’t wrong
we should be together
back in your arms where i belong
now i realize
it was eternity that i have found
i will give my all to change the way the world goes round
have you ever loved and lost somebody
which there wasn’t a chance to say i'm sorry
can't you see ... that's the way i feel about you and me, baby ...
have you ever felt your hearts was breaking
looking down the road you should be taking
i should know... cause i regret the day when i let you go....




Hatiku bergetar pilu , Bila teringat dirimu,

Nafas ku sesak dan pedih menyebut namamu, Jantungku berdetak kencang ketika suaramu masih terngiang di telingah. Aku tahu bahwa itu tak mungkin , Hatimu telah jauh dariku, Cintamu bukan untuku lagi, Rindu itu bukan milikku , Kata sayang takan perna terucap padaku,

Canda guraumu , Ledekan kata-katamu, Perayu manismu,

Takkan sering terucap dari bibirmu. Semua itu masih terlukis jelas dalam kalbuku, Apakah ini rindu …….

Mungkin Kau takkan perna tahu aku masih merindukanmu,

Rinduku masih untukmu saat ini…… Ya Tuhan mengapa aku masih merindukan dia

Munkin juga dia takkan rindu pada ku Tapi rasa ini masih untuknya….



Sakit perih ,
merintih menangis.
sedih ,pilu menjadi satu.
Kini yang terrasakan.
Sakit bila teringat, suara-suara manis merayu menggoda
Teringat wajah sang kekasih,membayangi setiap waktu pedih terasah pahit…
Ah….rasa itu kini pergi meninggalkan luka walau rindu menghias sukma.
Gambaran hati terasa berbalut kain penuh noda.




Berusaha untuk melupakannya ,tapi mengapa sia-sia saja. rasa itu akan bertambah menguat jika aku berusaha untuk melupakanmu,seakan-akan mengakar dalam hati .

Bunga itu mekar di ladang hati walau tanpa di sirami dengan air asmara dan pupuk cinta. dia menjadi bunga liar yang terus mekar dan berduri, bila di cabut maka dia akan megakar kuat .suaramu terus berdendang di telinga,wajahmu terus melayang di pikiran bila terhapus dan terlupakan maka rasa sakit yang ada , ku biarkan rasa ini ada, entah sampai kapan waktulah yang tahu…




Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau

Tak perlu sedu-sedan itu
Aku ini binatang jalan
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang

Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri

Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Hidupnya tambah sepi, tambah hampa
Malam apa lagi
Ia memekik ngeri
Dicekik kesunyian kamarnya

Ia membenci. Dirinya dari segala
Yang minta perempuan untuk kawannya

Bahaya dari tiap sudut. Mendekat juga
Dalam ketakukan-menanti ia menyebut satu nama

Terkejut ia terduduk. Siapa memanggil itu?
Ah! Lemah lesu ia tersedu: Ibu! Ibu!

Februari 1943


Kulari dari gedong lebar halaman
Aku tersesat tak dapat jalan

Kemah kudirikan ketika senjakala
Di pagi terbang entah ke mana

Rumahku dari unggun-timbun sajak
Di sini aku berbini dan beranak

Rasanya lama lagi, tapi datangnya datang
Aku tidak lagi meraih petang
Biar berleleran kata manis madu
Jika menagih yang satu.

Ingin ku terlelap
Walau sesaat
Melelapkan mata
Walau sekejap

Ah…rasanya…terlelap lepas
Hilang semua resah
Segarkan jiwa
Sirnakan galau hati

Mengarungi mimpi tanpa batas
Senyum bahagia walau semu
Terukir indah walau tak nyata

Tags: ,



Aku… Akan menunggumu…

Ingin ku segera memelukmu…

Membawamu tuk iringi langkahku…

Namun tak berhak aku…

Dan takkan kupaksakan itu…

Kau masih belum milikku…

Belum jadi kekasihku…

Dan ku belum jadi bagian hidupmu…

Belum jadi satu yang selalu mengisi hatimu…

Meski terasa lelah aku bertahan…

Aku akan terus menahan…

Segala kerinduan…

Dan hasrat yang tak terucapkan…

Kau bagai bulan…

Bersinar terangi gelap malam…

Terlihat oleh mataku tanpa penghalang…

Namun kau sulit tergapaikan…

Tapi aku pasti bertahan…

Karena kau tlah memberiku harapan…

Akan cintamu yang hampir mustahil tergapaikan…

Meski kutahu tak semudah itu tuk menggapaimu…

Karena yang inginkan kau bukan hanya aku…

Engkau putri raja yang didamba…

Banyak yang pangeran dan kesatria yang mencoba menggapaimu…

Sedangkan aku hanya prajurit tak bernama bagimu…

Ya… Aku memang prajurit tak bernama…

Tak sekuat kesatria…

Tak semenawan pangeran…

Hanya seorang pemimpi dengan sepenggal puisi saja…

Namun aku pasti menunggumu…

Menunggu jawaban dari cintaku…

Meski lelah aku…

Meski tipis harapanku…

Aku pasti kan menunggumu…


Ketika Kau Tikam Aku

Sunday, May 3rd, 2009

Apalah arti senyummu ketika rasa sakit kau tikamkan ulu hati

Aku tak butuh senyum seindah apa pun

Bagiku tetaplah keindahan sebilah pisau
yang telah terlanjur kau benamkan di dada
Lalu dengan senyun di bibir

Kau menari di atas ketergeletakanku
Bersama setumpuk tawa

Merah. . .
Merah sudah tanah tempat ku tergeletak

: terkapar aku oleh rasa sakit

yang kau torehkan dengan sempurna.

Jangan kau tanya dengan apa

Kau tebus sebuah kata maaf
Jangan tanyakan itu padaku

Karena jawabku hanyalah jawaban sinting

Orang yang sedang dilanda gelisah
Aku tak yakin kau mampu menebusnya

: aku ingin tubuh dan jiwamu menjadi bagian hidupku.


Sendiri

Saturday, April 25th, 2009

Disini kududuk sendiri

menanti pagi yang tak pernah mati

Terkenang…bayang wajahmu

Terlelap di bawah bintang semu

Secercah asa, yang selalu terasa

Terkulai lemah, berharap buai

Terjerat hangat mentari, waktu sepi

Tak pernah mati, tak abadi

Aku masih disini, sendiri

Mendengar angin berbisik, merasa terusik

Semut berbaris, dan menangis

Anjing jalanan, kesepian

Kisah yang tertulis dengan tinta putih

tak pernah terjadi, tak ingin kualami

Hidup hampa yang terbuai oleh satu kata

Cinta…

Maaf. itu kata untuk hati

yang meminta, merintih, memohon sebuah hati

“Salah sendiri kenapa kemari?”

Kediri seorang penyendiri

Disini aku terus menanti.

Kisah Tak Berjudul

malam-malamku makin sunyi

bintang-bintang tak lagi bercahaya

rembulan tak pernah menyinari hatiku

rasaku seolah mati tak bersisa

perjalanan jauhmu membuatku tersiksa

membuka pintu di ujung waktu

yang mungkin mengantarku padamu

tapi seperti caci maki sang surya

dan cemoohan penghuni semesta

mungkinkah asaku tak pernah nyata

harapan hampa nan sia-sia

menjadi kerak dalam memori masa lalu

tidak!!!

aku kan terus berharap

meski kelak pahit rasanya

biarlah kukenakan belenggu ini

mengiringi langkahku ke masa datang

biarlah kudengar lolongan kalbuku

menahan perih tak terperi

hingga kelak di penghujung asa

tapi sedikitpun tiada ratapan di mulutku

tak pernah kusesali perjalananku

walau mungkin tiada tinta emas untuk kisahku

demi Allah Yang Maha Penyayang

tiada keburukan dalam tiap kehendak Nya

hanya kebaikan tersembunyi dalam kerikil tajam

terselip debu yang memerahkan mata

pergilah!!

gapai cita-citamu

biarlah manusia-manusia kecil menghinamu

jangan sekalipun mendengarnya

percayalah

tiada keburukanmu di mataku

kutunggu kau di pintu ini

hingga masa depan memluk kita

dengan segala kearifan



…............................................. "Tak Mampu"........................................... .
kenyataannya baru kuketahui,........................
ternyata aku sanggup menahan lapar,...................
akupun sanggup menahan haus,..........................
mungkin jika kelak sebatang pisau..................... menusuk tubuhku
,...................................... aku akan mencoba tuk bertahan,........................
namun entah kenapa,...................................
aku nggak sanggup untuk menahan luka hati ini,........
bukan karena kecewa akan akhir kisah kita,............
namun kecewa dan terluka,.............................
karena ketidakmampuanku,..............................
TUk taklukkan hatimu.................................. ......................................................
aku ingin membuktikan padamu,.........................
bahwa aku jelas lebih baik dari pilihanmu,............
yang kau sebut kekasih itu,........................... ......................................................






...................................................... ""Penyesalan tak pernah ada"".........................

apakah ketika dia menitikan airmata?,.................
kamu masih mau memperhatikannya?,.....................
apakah ketika dia mulai mulai membencimu?,............
kamu masih perduli padanya?,..........................
apakah ketika dia mulai mencintai orang lain?,........
kamu masih menyayanginya?,............................
apabila cinta tak berhasil...,........................ bebaskan dirimu,......................................
dan biarkan cinta itu pergi bersama kehilangannya...,.
tetapi ketika cinta itu mati,.........................
kamu tidak perlu mati bersamanya...,..................
ingatlah ......,...................................... orang terkuat bukan mereka yang selalu menang...,..... melainkan mereka yang tetap tegar ketika jatuh...,....
] entah bagaimana dalam perjalan kehidupanmu,...........
kamu harus belajar tentang dirimu sendiri,............
dan menyadari,,,...................................... bahwa penyesalan tak seharusnya ada......,,...........

Tidak ada komentar: